TAMAN SARI
Alamat: Jl. Taman, Kraton, Yogyakarta 55133, Indonesia
Koordinat GPS: S7°48'36.4" E110°21'34.2"
Koordinat GPS: S7°48'36.4" E110°21'34.2"
TAMAN SARI
Istana Air Penuh Keindahan dan Rahasia
Masa setelah
Perjanjian Giyanti, Pangeran Mangkubumi membangun keraton sebagai pusat pemerintahan
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pangeran Mangkubumi yang kemudian
bergelar Sultan Hamengku Buwono I membangun keraton di tengah sumbu imajiner
yang membentang di antara Gunung Merapi dan Pantai Parangtritis. Titik yang
menjadi acuan pembangunan keraton adalah sebuah umbul (mata air). Untuk menghormati jasa
istri-istri Sultan karena telah membantu selama masa peperangan, beliau
memerintahkan Demak Tegis seorang arsitek berkebangsaan Portugis dan Bupati
Madiun sebagai mandor untuk membangun sebuah istana di umbul yang terletak 500 meter selatan
keraton. Istana yang dikelilingi segaran (danau buatan) dengan wewangian dari
bunga-bunga yang sengaja ditanam di pulau buatan di sekitarnya itu sekarang
dikenal dengan nama Taman Sari.
Setelah memasuki
komplek Taman Sari, langkahkan kaki Anda untuk lebih masuk ke dalamnya. Anda
akan melewati rumah-rumah penduduk dan melihat beragam aktivitas masyarakatnya
saat menuju masjid bawah tanah tersebut. Cukup berjalan 5 menit saja, Anda akan
tiba di pintu masuk yang mengarah ke bawah tanah
Sesuai dengan namanya, masjid ini berada di bawah tanah, Anda harus
melewati puluhan anak tangga dan melewati lorong-lorong di dalamnya. Siapkan
kamera Anda, karena lorong-lorong tersebut dapat menjadi objek foto yang
cantik. Untuk masuk ke dalam masjidnya, Anda diharuskan membayar sumbangan
sukarela saja.
Masjid ini memiliki bentuk bangunan yang berbeda
pada masjid-masjid pada umumnya, yaitu berbentuk melingkar dan memiliki dua
lantai. Lantai bawah digunakan untuk pria dan lantai atas digunakan oleh wanita
untuk beribadah. Di setiap lantainya pun terdapat lubang-lubang sebagai tempat
berdirinya imam, pemimpin salat.
Di tengah-tengah
bangunannya terdapat tangga untuk naik ke lantai atasnya. Tangga tersebut
berjumlah lima, yang mengartikan jumlah waktu salat umat Islam. Di bawah
tangganya terdapat kolam yang dulu digunakan untuk berwudu sebelum salat,kini
kolam tersebut tidak lagi terisi air.
Bentuk bangunannya yang melingkar, menjadikan
suara Anda akan bergema di dalam masjidnya. Hal ini pun merupakan teknologi
yang digunakan oleh masyarakat pada zaman dulu. Jadi, tidak perlu pengeras
suara, suara imam akan terdengar oleh semua jemaah.
Masjid bawah tanah di Taman Sari menyimpan
keunikan tersendiri. Selain bangunannya, letaknya yang di bawah tanah membuat
masjid ini jauh dari keramaian dan lalu-lalang orang-orang. Masjid bawah tanah
ini menjadi tempat yang penuh kesyahduan.
Jam Buka: Senin - Minggu, pukul 09.00 - 15.30 WIB
Tiket:
- Wisatawan
Domestik: Rp 3.000
- Wisatawan
Mancanegara: Rp 7.000
- Guide:
nego (Rp 10.000 - Rp 20.000)
Keterangan:
harga tiket diperoleh pada perjalanan bulan Februari 2013. Untuk tarif pemandu bervariasi, tergantung kesepakatan bersama.
harga tiket diperoleh pada perjalanan bulan Februari 2013. Untuk tarif pemandu bervariasi, tergantung kesepakatan bersama.
No comments: